Motif Ukir / Ragam Hias Bali
Motif ukir Bali memiliki ciri penting didalam ragam hias Bali adalh merupakan perkembangan dari motif ukir Pajajaran dan motif ukir Majapahit. Hal ini di lihat dari bentuk angkup dan sunggarnya. Motif ukir Bali terdiri dari :
1. Daun pokok
Dari motif ukir Bali ini sifatnya cembung di tengah. Pada tengah - tengah daun pokok atau bagian tertinggi daun pokok dibuat pecahan.
2. Daun sunggar
Pada lazimnya dinamakan ikal mursal atau rekalsitran yang sifatnya krawingan dengan tumbuh ulir pada sisi dalam daun tersebut.
3. Angkup
Angkup pada motif Bali ini berbentuk hampir sama dengan angkup motif Pajajaran yang bersifat cembung
4. Benangan
Dalam Moti ukir Bali atau Ragam hias Bali ini diakhiri dengan bentuk ulir di tengah - tengah yang bersifat
benangan timbul.
5. Ulir induk
Pada motif ukir Bali ini mempunyai ciri khusus yakni merupakan ujung dari pada benangan. Dalam
pelaksanaan dari benangan ini yang bersifat cekung, diakhiri dengan bentuk ulir hingga ulir tersebut
menyerupai bentuk koma / tanda ,.
6. Trubusan
Pada motif ini trubusan merupakan daun semi, tapi mempunyai ciri - ciri yang berbeda dengan trubusan
yang terdapat pada ragam hias atau Motif Pajajaran maupun Motif Majapahit, bentuk trubusan yang
berbentuk puker
7. Endhong
Endhong pada motif Bali ini sama dengan motif Pajajaran, mempunyai sifat pelengkap dan pemanis di
daun pokok. Semua bentuk pecahan atau cawen pada motif ini memiliki lengkung dobel atau lengkung
ganda.
Sekian Semoga bermanfaat...
NB :
untuk melihat ukiran jepara kunjungi furniturekujeparaku.com
Motif Bali
Dari motif ukir Bali ini sifatnya cembung di tengah. Pada tengah - tengah daun pokok atau bagian tertinggi daun pokok dibuat pecahan.
2. Daun sunggar
Pada lazimnya dinamakan ikal mursal atau rekalsitran yang sifatnya krawingan dengan tumbuh ulir pada sisi dalam daun tersebut.
3. Angkup
Angkup pada motif Bali ini berbentuk hampir sama dengan angkup motif Pajajaran yang bersifat cembung
4. Benangan
Dalam Moti ukir Bali atau Ragam hias Bali ini diakhiri dengan bentuk ulir di tengah - tengah yang bersifat
benangan timbul.
5. Ulir induk
Pada motif ukir Bali ini mempunyai ciri khusus yakni merupakan ujung dari pada benangan. Dalam
pelaksanaan dari benangan ini yang bersifat cekung, diakhiri dengan bentuk ulir hingga ulir tersebut
menyerupai bentuk koma / tanda ,.
6. Trubusan
Pada motif ini trubusan merupakan daun semi, tapi mempunyai ciri - ciri yang berbeda dengan trubusan
yang terdapat pada ragam hias atau Motif Pajajaran maupun Motif Majapahit, bentuk trubusan yang
berbentuk puker
7. Endhong
Endhong pada motif Bali ini sama dengan motif Pajajaran, mempunyai sifat pelengkap dan pemanis di
daun pokok. Semua bentuk pecahan atau cawen pada motif ini memiliki lengkung dobel atau lengkung
ganda.
Sekian Semoga bermanfaat...
NB :
untuk melihat ukiran jepara kunjungi furniturekujeparaku.com